Rabu, 10 April 2013

proposal mengenai pengaruh internet (game online) pada remaja


PROPOSAL PENELITIAN
Mengenai
PENGARUH INTERNET TERHADAP REMAJA DI KOTA MEDAN
Disusun oleh :


DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2011
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah
          Pada zaman era globalisasi ini, peran internet menjadi kebutuhan utama dalam masyarakat. Setiap individu secara tidak sengaja atau tidak langsung dituntut untuk fasih dalam pemanfaatan jaringan internet. Misalnya saja, para pelajar atau mahasiswa kebanyakan memanfaatkan fasilitas internet dalam proses pembelajaran. Atau banyak pengusaha yang mempromosikan produksinya melalui internet untuk mempermudah penjualan.
          Namun, tidak semua individu memanfaatkan fasilitas internet untuk hal yang berguna. Banyak pihak yang memanfaatkannya untuk hal-hal yang dianggap menyimpang. Peran internet juga tidak jarang bisa mengubah perilaku di banyak kalangan terutama pada remaja. Hal ini memperlihatkan bahwa peran internet sangat berpengaruh besar dalam kehidupan masyarakat.

I.2 Ruang Lingkup dan Rumusan Masalah
          Ruang lingkup dalam penelitian adalah batasan. Ruang lingkup dalam sebuah penyusunan proposal sangat penting. Sebab ruang lingkup berguna untuk membatasi bahasan agar tidak mengambang atau keluar dari batasan masalah. Adapun yang menjadi ruang lingkup dalam proposal ini adalah bagaimana perubahan yang terjadi pada remaja khususnya di kota Medan karena pengaruh internet.
          Rumusan masalah menurut Suharsimi Arikunto menguraikan bahwa agar penelitian dapat dengan sebaik-baiknya, maka penulis harus merumuskan masalahnya sehingga jelas darimana memulai, kemana harus pergi, dan dengan apa ia melakukan penelitian. Rumusan masalah dan ruang llingkup saling berhubungan. Sebab rumusan masalah dikembangkan dari ruang lingkup.
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
a.    Apakah sebenarnya yang dimaksud dengan internet?
b.    Apakah internet bisa mempengaruhi perilaku hidup remaja?
c.    Bagaimana internet bisa mempengaruhi kebanyakan remaja untuk hal yang negatif?
d.    Mengapa para remaja sangat mudah terpengaruh akan internet?
e.    Apakah remaja yang sudah kecanduan (hal yang negatif) dengan internet bisa melepaskan atau mengurangi kebiasaannya terhadap internet?
f.     Apakah internet bisa mempengaruhi prestasi remaja di sekolah?

I.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
          Penelitian adalah kegiatan ilmiah yang dimaksudkan untuk mengembangkan dan memperkaya khasanah ilmu pengetahuan. Sebuah kegiatan ilmiah mengandung 3 persyaratan, yakni dilakukan bertujuan, terencana, dan sistematis (Prof. DR. Suharsimi Arikunto). Oleh sebab itu, setiap penulisan proposal harus memiliki maksud dan tujuan memilih judul proposalnya. Adapun maksud dan tujuan dalam proposal ini adalah untuk mengajak pembaca turut mengerti mengenai internet dan dampak yang ditimbulkannya terhadap remaja, khususnya di kota Medan.

I.4 Manfaat Penelitian
          Manfaat penelitian ini yakni untuk mengetahui dan mengerti lebih dalam mengenai dampak-dampak yang bisa ditimbulkan internet terutama untuk  hal-hal yang bersifat negatif. Karena dengan mengetahui akibat buruk yang dapat ditimbulkan internet, maka sedini mungkin untuk menghindari sisi negative dari internet.



I.5 Kerangka Penelitian
a. Pengertian pengaruh
1)    KBBI (2002,849)
Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang.
2)    Badudu dan Zain (1994,103)
Ø  Daya yang menyebabkan sesuatu yang terjadi
Ø  Sesuatu yang dapat membentuk atau mengubah sesuatu yang lain
Ø  Tunduk atau mengikuti karena kuasa / kekuatan orang lain

b. Pengertian internet
Internet adalah sebuah alat jaringan computer yang menghubungkan para pemakai computer sampai ke ujung dunia.
Adapun pengertian internet menurut para ahli :
1)    Lani Sidharta
Internet adalah suatu interkoneksi sebuah jaringan computer yang dapat memberikan layanan informasi secara lengkap. Dan terbukti bahwa internet dilihat sebagai media maya yang dapat menjadi rekan bisnis, politik, hiburan, dan lainnya.
2)    Khoe Yao Tung
Internet adalah jaringan yang satelit komunikasi yang fungsinya sangat beragam dan tentu merupakan pendukung internet seluruh dunia.

c. Pengertian remaja
1)    Hurlock (1992)
Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional sosial dan fisik. Remaja sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua.
2)    Sri Rumini & Siti Sundari (2004: 53)
Masa remaja adalah peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek/ fungsi untuk memasuki masa dewasa.
3)    Santrock (2003: 26)
Remaja (adolescene) diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosial-emosional.
4)    Zakiah Darajat (1990: 23)
Remaja adalah masa peralihan diantara masa kanak-kanak dan dewasa. Dalam masa ini anak mengalami masa pertumbuhan dan masa perkembangan fisiknya maupun perkembangan psikisnya. Mereka bukanlah anak-anak baik bentuk badan ataupun cara berfikir atau bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang telah matang.

I.6 Anggapan Dasar
          Anggapan dasar yang dirumuskan berdasarkan teori yang berkaitan dengan konsep atau variable yang ada dalam penelitian.
Konsep adalah penggambaran hal-hal/benda-benda/ide-ide ataupun gejala social yang dinyatakan dalam istilah-istilah atau kata-kata diukur oleh variable.
Variable adalah suatu konsep yang mempunya variasi nilai (bisa diukur melalui indikator).
          Anggapan dasar dalam proposal ini adalah fasilitas internet yang digunakan untuk hiburan cenderung memberi pengaruh yang negative terhadap masyarakat, khusunya remaja.



I.7 Defenisi Operasionalisasi
          Defenisi adalah  suatu pernyataan mengenai ciri-ciri penting suatu hal, dan biasanya lebih kompleks dari arti, makna, atau pengertian suatu hal. Ada berbagai jenis definisi, salah satunya yang umum adalah definisi perkataan dalam kamus (lexical definition).
          Operasionalisasi berarti mengubah abstrak term menjadi empiric term untuk menghubungkan fakta.
Defenisi operasionalisasi adalah suatu defenisi mengenai variable yang dirumuskan berdasarkan karakteristik-karakteristik variable tersebut yang dapat diamati.
a. Variabel bebas
Internet
Internet adalah sebuah jaringan computer interkoneksi yang memiliki berbagai fungsi.
Internet yang dimaksudkan adalah :
- sebagai sumber informasi
Internet berisikan berita-berita atau informasi yang terjadi di permikaan bumi. Hampir segala sesuatunya ada di internet.
- tempat bersosialisasi
Internet dapat dijadikan sarana untuk dapat berhubungan dengan orang lain di seluruh dunia. Misalnya saja melalui e-mail, facebook, twitter, imesh, e-buddy, nimbuz, friendster, dan lainnya. Bis juga sebagai tempat untuk berbisnis. Orang-orang bisa mempromosikan produksiannya melalui internet.
-  hiburan
Internet banyak menyediakan fasilitas sebagai hiburan, misalnya saja game on line, chatting, dan lainnya. Internet juga bisa menjadi sarana penyalur bakat. Misalnya dengan mengirim video lewat youtube.


b. Variabel terikat
Remaja
Yang dimaksudkan remaja adalah :
- peralihan antara masa anak-anak dan masa dewasa
- mengalami perubahan biologis, kognitif, dan sosial-emosional
- umur berkisar 12-22 tahun
- dalam masa mencari identitas diri
- tidak realistic
- sulit diatur, cenderung berperilaku yang kurang baik

I.8 Operasionalisasi Konsep
          Operasionalisasi berarti mengubah abstrak term menjadi empiric term untuk menghubungkan fakta.
          Konsep berarti istilah atau defenisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan, kelompok atau individu yang menjadi pusat penelitian ilmu social.
Operasionalisasi konsep adalah mengurai variabel menjadi sejumlah variabel operasional atau indikator yang langsung mengarah pada indicator yang diamati.
a.      Pengaruh
Berdasarkan KBBI (2002,849) pengertian pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang.
Sedangkan menurut Badudu dan Zain (1994,103), pengaruh adalah :
Ø  Daya yang menyebabkan sesuatu yang terjadi
Ø  Sesuatu yang dapat membentuk atau mengubah sesuatu yang lain
Ø  Tunduk atau mengikuti karena kuasa / kekuatan orang lain
Maka dapat disimpulkan pengaruh adalah daya dari sesuatu (barang/benda) yang dapat mengubah atau membentuk sesuatu menjadi sesuatu yang lain.
b.      Internet
Menurut Lani Sidharta, internet adalah suatu interkoneksi sebuah jaringan computer yang dapat memberikan layanan informasi secara lengkap. Dan terbukti bahwa internet dilihat sebagai media maya yang dapat menjadi rekan bisnis, politik, hiburan, dan lainnya.
Sedangkan menurut Khoe Yao Tung, internet adalah jaringan yang satelit komunikasi yang fungsinya sangat beragam dan tentu merupakan pendukung internet seluruh dunia.
Maka dapat disimpuIkan, internet adalah suatu interkoneksi sebuah jaringan computer yang memiliki fungsi sangat beragam, misalnya sebagai hiburan, politik, komunikasi, dan lainnya.

c.    Remaja
Menurut Hurlock (1992), remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional sosial dan fisik. Remaja sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua.

Menurut Sri Rumini & Siti Sundari (2004: 53), remaja adalah peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek/ fungsi untuk memasuki masa dewasa.

Menurut Santrock (2003: 26), remaja (adolescene) diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosial-emosional.

Sedangkan menurut Zakiah Darajat (1990: 23), remaja adalah masa peralihan diantara masa kanak-kanak dan dewasa. Dalam masa ini anak mengalami masa pertumbuhan dan masa perkembangan fisiknya maupun perkembangan psikisnya. Mereka bukanlah anak-anak baik bentuk badan ataupun cara berfikir atau bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang telah matang.

Maka dapat disimpulkan remaja adalah masa peralihan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa yang mengalami masa pertumbuhan dan masa perkembangan fisiknya maupun perkembangan psikisnya. Mereka bukanlah anak-anak baik bentuk badan ataupun cara berfikir atau bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang telah matang.


I.9 Hipotesis
          Hipotesis adalah dugaan tentang kebenaran mengenai dua variable atau lebih.
          Sebagai hipotesis dalam proposal ini adalah :
a. Hipotesis nol (Ho)
Hipotesis nol yakni yang menyatakan ketidakadanya hubungan antara variabel.
Ho dari proposal ini adalah tidak adanya pengaruh internet terhadap remaja.
b. Hipotesis alternatif (Ha)
Hipotesis alternative adalah hipotesis yang menyatakan adanya hubungan antar variabel.
Ha dari proposal ini adalah adanya pengaruh internet terhadap kaum remaja.





BAB II
METODE PENELITIAN

II.1 Populasi Penelitian
          Populasi adalah kelompok subjek yang hendak dikenai generalisasi hasil penelitian. Berdasarkan penjelasan mengenai populasi tersebut, maka peneliti menetapkan populasi dari proposal ini adalah di salah satu wilayah kota Medan, tepatnya di daerah Medan Baru.

II.2 Metode Penarikan Sampel
          Metode penarikan sampel yang dipakai dalam proposal ini adalah penarikan sampel probability yaitu system berkelompok atau cluster sampling yakni melakukan randomisasi terhadap kelompok bukan terhadap subjek secara individual karena dari seluruh kota Medan, hanya beberapa warnet saja yang diteliti sebagai perwakilan untuk kota Medan.

II.3 Pengumpulan Data
          Tekhnik pengumpulan data yang digunakan dalam proposal ini adalah metode pengumpulan data observasi.

II.4 Analisis Data
          Tekhnik analisis data yang digunakan dalam proposal ini adalah analisis data kualitatif karena berdasarkan penelitian evaluasi yang bertujuan untuk menilai sejauh mana variabel yang telah diteliti telah sesuai dengan tolok ukur yang sudah ditentukan.


BAB III
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta
Arikunto, Suharsimi. 2005. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Sidharta, Lani. 1996. Internet: Informasi Bebas Hambatan 2. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo
Azwar, Saifuddin. 1998. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
http://ilmupsikologi.wordpress.com › Ilmu Psikologi
http://www.g-excess.com/id/pengertian-definisi.html

Rabu, 27 Maret 2013

MAKALAH KEBUDAYAAN BATIK INDONESIA



PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan sebagai ”kultur” dalam bahasa Indonesia.
Definisi Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Menurut Koentjaraningrat kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, pakaian, dan karya seni.
Kebudayaan Indonesia bisa diartikan seluruh ciri khas suatu daerah yang ada sebelum terbentuknya nasional indonesia, yang termasuk kebudayaan Indonesia itu adalah seluruh kebudayaan lokal dari seluruh ragam suku-suku di Indonesia. Salah satu kebudayaan yang harus dilestarikan di Indonesia adalah batik. Sejak Malaysia pernah mengklaim bahwa batik berasal dari Malaysia, barulah bangsa Indonesia tersadar dari mimpinya bahwa batik harus segera dilestarikan kembali keberadaannya. Dan sejak saat itu banyak motif batik bermunculan kembali bahkan sudah menjadi tren kalau batik merupakan pakaian khas bangsa Indonesia. Bahkan oleh UNESCO telah ditetapkan bahwa batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi sejak 2 Oktober 2009.


PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN
Kerajinan batik ini di Indonesia telah dikenal sejak zaman Majapahit dan terus berkembang hingga kerajaan berikutnya. Meluasnya kesenian batik menjadi milik rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad 18 atau awal abad 19. Batik yang dihasilkan ialah batik tulis sampai awal abad 20 dan batik cap dikenal baru setelah usai Perang Dunia I atau sekitar 1920. Kini batik sudah menjadi bagian pakaian tradisional Indonesia. Batik juga termasuk jenis kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama. Perempuan-perempuan Jawa di masa lampau menjadikan keterampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian, sehingga di masa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif bagi kaum perempuan. Semenjak
industrialisasi dan globalisasi, yang memperkenalkan teknik otomatisasi, batik jenis baru muncul, dikenal sebagai “Batik Cap dan Batik Cetak”, yang memungkinkan masuknya laki-laki ke dalam bidang ini. Pengecualian bagi fenomena ini, yaitu batik pesisir yang memiliki garis maskulin seperti yang bisa dilihat pada corak “Mega Mendung”, dimana di beberapa daerah pesisir pekerjaan membatik adalah lazim bagi kaum lelaki. Sementara batik tradisional
yang diproduksi dengan teknik tulisan tangan menggunakan canting dan malam disebut batik tulis. Tradisi membatik pada mulanya merupakan tradisi yang turun temurun, sehingga kadang kala suatu motif dapat dikenal berasal dari batik keluarga tertentu. Beberapa motif batik dapat menunjukkan status seseorang. Bahkan sampai saat ini, beberapa motif batik tradisonal hanya dipakai oleh keluarga keraton Yogyakarta dan Surakarta.
2.2 SEJARAH BATIK INDONESIA
Sejarah batik yang tepat tidak dapat dipastikan tetapi artifak batik berusia lebih 2000 tahun pernah ditemui. Dari manapun asalnya, hasil seni ini telah menjadi warisan peradaban dunia. Jenis corak batik tradisional tergolong amat banyak, namun corak dan variasinya sesuai dengan filosofi dan budaya masing-masing daerah yang amat beragam. Khas budaya Bangsa Indonesia yang demikian kaya telah mendorong lahirnya berbagai corak dan jenis batik
tradisional dengan ciri kekhususannya sendiri. Pemakaian batik dalam busana tradisi mempunyai sejarah yang lama berlangsung dari zaman awal tamadun Melayu. Dipakai oleh semua golongan, dari raja ke bangsawan sampai rakyat jelata, batik dijadikan sebagai seni asli yang praktikal dan popular. Dalam tradisi penulisan kain cindai misalnya disebut dalam banyak hikayat-hikayat silam. Batik menjadi hadiah perpisahan dan perlambangan cinta dalam hikayat Malim Demam dan dijadikan tanda penganugerahan derajat dalam Hikayat Hang Tua.
2.3 PERKEMBANGAN BATIK DI INDONESIA
Sejarah pembatikan di Indonesia berkaitan dengan perkembangan kerajaan majapahit dan kerajaan sesudahnya. Dalam beberapa catatan, pengembangan batik banyak dilakukan pada masa-masa kerajaan Mataram, kemudian pada masa kerajaan Solo dan Yogyakarta. Kesenian batik merupakan kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluarga raja-raja Indonesia zaman dahulu. Awalnya batik dikerjakan hanya terbatas dalam kraton saja dan hasilnya untuk pakaian raja dan keluarga serta para  pengikutnya. Oleh karena banyak dari pengikut raja yang tinggal di luar kraton, maka kesenian batik ini dibawah oleh mereka keluar kraton dan dikerjakan ditempatnya masing-masing. Dalam perkembangannya lambat laun kesenian batik ini ditiru oleh rakyat terdekat dan selanjutnya meluas menjadi pekerjaan kaum wanita dalam rumah tangganya untuk mengisi waktu senggang. Selanjutnya, batik yang tadinya hanya pakaian keluarga istana, kemudian menjadi pakaian rakyat yang digemari, baik wanita maupun pria. Bahan kain putih yang dipergunakan waktu itu adalah hasil tenunan sendiri. Sedangkan bahan-bahan pewarna yang dipakai terdiri dari tumbu-tumbuhan asli Indonesia yang dibuat sendiri antara lain : pohon mengkudu, soga, nila, dan bahan sodanya dibuat dari soda abu, serta garamnya dibuat dari tanah lumpur. Jadi kerajinan batik di Indonesia telah dikenal sejak zaman kerajaan Majapahit dan terus berkembang hingga kerajaan berikutnya. Adapun mulai meluasnya kesenian batik ini menjadi milik rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad ke 18 atau awal abad ke 19. Batik yang dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal abad ke 20 dan batik cap dikenal baru setelah usai perang dunia kesatu atau sekitar tahun 1920. Kini batik sudah menjadi bagian pakaian tradisional Indonesia.
2.4 MOTIF BATIK DI INDONESIA
Ragam corak dan warna Batik dipengaruhi oleh berbagai pengaruh asing. Awalnya, batik memiliki ragam corak dan warna yang terbatas, dan beberapa corak hanya boleh di pakai oleh kalangan tertentu. Namun batik pesisir menyerap berbagai pengaruh luar, seperti para pedagang asing dan juga para penjajah. Warna-warna cerah seperti merah dipopulerkan oleh Tionghoa, yang juga mempopulerkan corak phoenix. Batik tradisional tetap mempertahankan
coraknya, dan masih dipakai dalam upacara-upacara adat, karena biasanya masing-masing corak memiliki perlambangan masing-masing.
Adapun jenis-jenis Batik Berdasarkan Corak / Motifnya yang ada di Indonesia
sampai saat ini adalah sebagai berikut :
1. Batik Pekalongan
Pasang surut perkembangan batik Pekalongan, memperlihatkan pekalongan layak menjadi ikon bagi perkembangan batik di Nusantara. Ikon bagi karya seni yang tak pernah menyerah dengan perkembangan zaman dan selalu dinamis. Kini batik sudah menjadi nafas kehidupan sehari-hari warga Pekalongan dan merupakan salah satu produk unggulan. Hal ini disebabkan oleh banyaknya industri yang menghasilkan produk batik. Karena terkenal dengan produk
batiknya, Pekalongan dikenal sebagai Kota Batik. Julukan itu datang dari suatu tradisi yang cukup lama berakar di Pekalongan. Batik Pekalongan termasuk batik pesisir yang paling kaya akan warna. Sebagaimana ciri khas batik pesisir, ragam hiasnya biasanya bersifat naturalis.
Jika dibandingkan dengan batik pesisir lainnya Batik Pekalongan ini sangat dipengaruhi pendatang keturunan China dan Belanda. Motif Batik Pekalongan sangat bebas, dan menarik, meskipun sering kali dimodifikasi dengan variasi warna yang atraktif. Tak jarang pada sehelai kain batik dijumpai hingga 8 warna yang bervariasi, dengan kombinasi yang dinamis.
Keistimewaan Batik Pekalongan adalah, para pembatiknya selalu mengikuti perkembangan zaman. Misalnya pada waktu penjajahan jepang, maka lahir batik dengan nama ” Batik Jawa Hokokai” yaitu batik dengan motif dan warna yang mirip kimono Jepang. Pada tahun enam puluhan juga diciptakan batik dengan nama ”Tritura”. Bahkan pada tahun 2005, sesaat setelah presiden SBY diangkat muncul batik dengan motif ”SBY” yaitu motif batik yang mirip dengan kain tenun ikat dan songket. Warga Pekalongan tidak pernah kehabisan ide untuk membuat kreasi motif batik.
2. Batik Mega Mendung
Hampir di seluruh wilayah Jawa memiliki kekayaan budaya batik yang khas. tentu saja ada daerah-daerah yang lebih menonjol seperti Solo, Yogya, dan Pekalongan. tetapi kekayaan seni batik daerah Cirebon juga tidak kalah dibanding kota-kota lainnya. Menurut sejarahnya, di daerah cirebon terdapat pelabuhan yang ramai disinggahi berbagai pendatang dari dalam maupun luar negri. Salah satu pendatang yang cukup berpengaruh adalah pendatang dari Cina yang membawa kepercayaan dan seni dari negerinya. Dalam Sejarah diterangkan bahwa Sunan Gunung Jati yang mengembangkan ajaran Islam di daerah Cirebon menikah dengan seorang putri Cina Bernama Ong TIe. Istri beliau ini sangat menaruh perhatian pada bidang seni, khususnya keramik. Motif-motif pada keramik yang dibawa dari negeri cina ini akhirnya mempengaruhi motif-motif batik hingga terjadi perpaduan antara kebudayaan Cirebon-Cina. Salah satu motif yang paling terkenal dari daerah Cirebon adalah batik Mega
Mendung atau Awan-awanan. Pada motif ini dapat dilihat baik dalam bentuk maupun warnanya bergaya selera cina. Motif Mega Mendung melambangkan pembawa hujan yang di nanti-natikan sebagai pembawa kesuburan, dan pemberi kehidupan. Motif ini didominasi dengan warna biru, mulai biru muda hingga biru tua. Warna biru tua menggambarkan awan gelap yang mengandung air hujan, pemberi kehidupan, sedangkan warna biru muda melambangkan semakin cerahnya kehidupan.
3. Batik motif Truntun
Boleh dibilang motif Truntum merupakan simbol dari cinta yang bersemi kembali. Menurut kisahnya, motif ini diciptakan oleh seorang Ratu Keraton Yogyakarta. Sang Ratu yang selama ini dicintai dan dimanja oleh Raja, merasa dilupakan oleh Raja yang telah mempunyai kekasih baru. Untuk mengisi waktu dan menghilangkan kesedihan, Ratu pun mulai membatik. Secara tidak sadar ratu membuat motif berbentuk bintang-bintang di langit yang kelam, yang selama ini menemaninya dalam kesendirian. Ketekunan Ratu dalam membatik menarik perhatian Raja yang kemudian mulai mendekati Ratu untuk melihat pembatikannya. Sejak itu Raja selalu memantau perkembangan pembatikan Sang Ratu, sedikit demi sedikit kasih sayang Raja terhadap Ratu tumbuh kembali. Berkat motif ini cinta raja bersemi kembali atau tum-tum kembali, sehingga motif ini diberi nama Truntum, sebagai lambang cinta Raja yang bersemi kembali.
4. Batik Jlamprang
Motif – motif Jlamprang atau di Yogyakarta dengan nama Nitik adalah salah satu batik yang cukup popular diproduksi di daerah Krapyak Pekalongan. Batik ini merupakan pengembangan dari motif kain Potola dari India yang berbentuk geometris kadang berbentuk bintang atau mata angin dan menggunakan ranting yang ujungnya berbentuk segi empat. Batik Jlamprang ini diabadikan menjadi salah satu jalan di Pekalongan.
5. Batik Pengantin
Setiap motif pada batik tradisional klasik selalu memiliki filosofi tersendiri. Pada motif Batik, Khususnya dari daerah jawa tengah, terutama Solo dan Yogya, setiap gambar memiliki makna. Hal ini ada hubungannya dengan arti atau makna filosofis dalam kebudayaan Hindu-Jawa. Pada motif tertentu ada yang dianggap sakral dan hanya dapat dipakai pada kesempatan atau peristiwa tertentu, diantaranya pada upacara perkawinan. Motif Sido-Mukti biasanya dipakai oleh pengantin pria dan wanita pada acara perkawinan, dinamakan juga sebagai Sawitan (sepasang). Sido berarti terus menerus atau menjadi dan mukti berarti hidup dalam berkecukupan dan kebahagiaan. jadi dapat disimpulkan motif ini melambangka harapan akan
masa depan yang baik, penuh kebahagiaan unuk kedua mempelai. Selain Sido Mukti terdapat pula motif Sido Asih yang maknanya hidup dalam kasih sayang. Masih ada lagi motif Sido Mulyo yang berarti hidup dalam kemuliana dan Sido Luhur yang berarti dalam hidup selalu berbudi luhur. Ada pula motif yang bukan sawitan kembar, tetapi biasanya dipakai pasangan
pengantin yaiu motif Ratu Ratih berpasangan dengan Semen Rama, yang melambangkan kesetiaan seorang istri kepada suaminya. Sebenarnya masih banyak lagi motif yang biasa dipakai pasangan pengantin, semuanya diciptakan dengan melambangkan harapan, pesan, niat dan itikad baik kepada pasangan pengantin. Pada Upacara Perkawinan Orang tua pengantin biasanya memakai motif Truntum yang dapat pula berarti menuntun, yang maknanya menuntun kedua mempelai dalam memasuki liku-liku kehidupan baru yaitu berumah tangga. Dikenal juga motif Sido Wirasat, wirasat berarti nasehat, dan pada motif ini
selalu terdapat kombinasi motif truntum di dalamnya, yang melambangkan orangtua akan selalu memberi nasehat dan menuntun kedua mempelai dalam memasuki kehidupan berumahtangga.
6. Batik Tiga Negeri
Kerumitan membuat sepotong batik tulis ternyata masih belum cukup jika kita tahu sejarah motif Batik Tiga Negeri. Motif Batik Tiga Negeri merupakan gabungan batik khas Lasem, Pekalongan dan Solo, pada jaman kolonial wilayah memiliki otonomi sendiri dan disebut negeri. Mungkin kalau hanya perpaduan motifnya yang khas masing-masing daerah masih wajar dan biasa, tetapi yang membuat batik ini memiliki nilai seni tinggi adalah prosesnya. Konon menurut para pembatik, air disetiap daerah memiliki pengaruh besar terhadap pewarnaan, dan ini masuk akal karena kandungan mineral air tanah berbeda menurut letak geografisnya. Maka dibuatlah batik ini di masing-masing daerah. Pertama, kain batik ini dibuat di Lasem dengan warna merah yang khas, seperti merah darah, setelah itu kain batik tersebut dibawa ke Pekalongan dan dibatik dengan warna biru, dan terakhir kain diwarna coklat sogan yang khas di kota Solo. Mengingat sarana transportasi pada zaman itu tidak sebaik sekarang, maka kain Batik Tiga Negeri ini dapat dikatakan sebagai salah satu masterpiece batik.
7. Batik Pagi Sore
Desain batik pagi sore mulai ada pada jaman penjajahan Jepang. Pada waktu itu karena sulitnya hidup, untuk penghematan, pembatik membuat kain batik pagi sore. Satu kain batik dibuat dengan dua desain motif yang berbeda. Sehingga jika pada pagi hari kita menggunakan sisi motif yang satu, maka sore harinya kita dapat mengenakan motif yg berbeda dari sisi kain yang lainnya,jadi terkesan kita memakai 2 kain yang berbeda padahal hanya 1 lembar kain. Tentu saja sekarang jarang sekali orang yang memakai kain kebaya untuk sehari-hari, tetapi motif pagi/sore masih banyak di buat pada produk batik lainnya. Biasanya kain sutra ada yang dibuat 2 motif pada satu lembar kain jadi dapat dibuat dua baju, ada pula scarf yang biasa dipakai untuk jilbab, dibuat setengah polos dan setengah motif. Batik pagi sore memang alternatif untuk memiliki ragam batik dengan biaya terbatas.
Jenis-jenis Batik Berdasarkan Tekniknya adalah sebagai berikut :
a. Batik Tulis adalah kain yang dihias dengan teksture dan corak batik menggunakan tangan. Pembuatan batik jenis ini memakan waktu kurang lebih 2-3 bulan.
b. Batik Cap adalah kain yang dihias dengan teksture dan corak batik yang dibentuk dengan cap ( biasanya terbuat dari tembaga). Proses pembuatan batik jenis ini membutuhkan waktu kurang lebih 2-3 hari.
c. Batik Lukis adalah proses pembuatan batik dengan cara langsung melukis pada kain putih.

PENUTUP
KESIMPULAN
Kesimpulan yang bisa kita ambil dari banyak kasus klaim kebudayaan Indonesia dan penghargaan dari UNESCO adalah bahwa bangsa yang dihargai adalah bangsa yang memelihara budayanya, bukan sebagai yang menciptakan pertama kalinya. Akhirnya dunia mengakui batik merupakan salah satu warisan umat manusia yang dihasilkan oleh bangsa Indonesia. Pengakuan serta penghargaan itu akan disampaikan secara resmi oleh United Nations Educational, Scientific, and Culture Organization (UNESCO). Pengakuan dilakukan pada 28 September 2009 dan penghargaan resmi pada 2 Oktober 2009 di Abu Dhabi. Pengakuan UNESCO itu diberikan terutama karena penilaian terhadap keragaman motif batik yang penuh makna filosofi mendalam. Penghargaan itu juga diberikan karena pemerintah dan rakyat Indonesia juga dinilai telah melakukan berbagai langkah nyata untuk melindungi dan melestarikan warisan budaya itu secara turun-menurun. Sebagai bentuk apresiasi terhadap Batik Indonesia, Presiden SBY meminta kepada seluruh warga negara Indonesia untuk memulai memakai batik pada hari ini. Semoga ini menjadi awal yang baik, untuk selalu nguri-uri kebudayaan Indonesia. Tidak ada kata terlambat untuk memulai sesuatu yang baik.
Setelah proses pengakuan ini apa yang harus dilakukan oleh masyarakat dan bangsa Indonesia selaku pemilik sah batik? Apakah akan membiarkannya begitu saja? Ada banyak cara yang bisa kita lakukan sekaligus mempromosikan batik secara kontiniu, dengan memakai batik sebagai busana kita sehari-hari. Disamping untuk menghidupkan industri batik secara tidak langsung, kita ikut menjaga kebudayaan Indonesia.


DAFTAR PUSTAKA
Deddy Mulyana dan Jalaluddin Rakhmat. Komunikasi Antarbudaya:Panduan
Berkomunikasi dengan Orang-Orang Berbeda Budaya. 2006. Bandung:Remaja
Rosdakarya.
.  Koentjaraningrat. Manusia dan kebudayaan. 1985. Jakarta: Gramedia
.  Koentjaraningrat. Pengantar ilmu Antropologi.2002 .Jakarta: PT RINEKA CIPTA
www.wikipedia.com
www.google.com